MEDIA PROFILE
DETIK.COM
A.
Sejarah Berdiri
Server
detik.com sebenernya sudah siap diakses pada 30 Mei 1998, namun mulai online
dengan sajian lengkap pada tanggal 9 Juli 1998. Tanggal 9 Juli itu akhirnya
ditetapkan sebagai hari lahir Detik.com yang didirikan Budiono Darsono (eks
wartawan DeTik), Yayan Sopyan (eks wartawan DeTik), Abdul Rahman (mantan
wartawan Tempo), dan Didi Nugrahadi. Semula peliputan utama detik,com terfokus
pada berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Baru setelah situasi
politik reda dan ekonomi mulai membaik, detik.com memutuskan untuk juga
melampirkan berita hiburan, olahraga.
Pada
3 Agustus 2011 CT Corp mangakusisi detik.com (PT. Agranet Multicitra
Siberkom/Agrakom). Mulai pada tanggal itulah secara resmi detik.com beeada di
bawah Trans Corp. Chairul Tanjung, pemilik CT Corp membeli detik.com secara
total (100 %) dengan nilai U$60 juga atau 521-540 miliar. Setelah diambil alih,
maka selanjutnya jajaran direksi akan diisi oleh pihak-pihak dari Tans Corp
sebagai perpanjangan tangan CT Corp di ranah media.
Pada
Juli 1998 situs detik.com per harinya menerima 30.000 hits (ukuran jumlah
pengunjung ke sebuah situs) dengan sekitar 2.500 user (Pelanggan Internet).
Sembilan bulan kemudian, Maret 1998 hits perharinya naik tujuh kali lipat,
tepatnya rata-rata 214.000 hits perhari atau 6.240.000 hits perbulan dengan
32.000 user. Pada bulan Juni 1999, angka itu naik lagi menjadi 536.000 hits
perhari dengan user mencapai 40.000. Terakhir, hits detik.com mencapai 2,5 juta
lebih perharinya. Selain perhitungan hits, detik.com masih memiliki alat ukur
lainnya yaitu page view yang sekarang mencapai 3 juta perharinya.
Kisah
awal media Detik ini menjadi internet sebagai basis pemberitaan, berawal dari
kisah pahit yang dialaminya pada masa Orde Baru. Hal itu terjadi karena Detik
dianggap terlalu keras dalam pemberitaannya yang dianggap menyerang penguasa
saat itu. Sehingga, dengan keputusan menteri Penerangan saat itu, majalah Detik
bersama Tempo dan forum harus dicabut surat Ijin Usaha Penerbitan yang
merupakan surat ijin usaha media massa yang akhirnya meaksa majalah tersebut
menyudahi kiprahnya untuk terbit dalam format majalah.
B.
Data Teknis
Jangkauan dan Profile Pembaca
Detik.com
membidik pembacanya dari usia 15 tahun keatas dari kelas menengah atas, atau yang dikenal
dalam istilah pemasaran, sebagai kelompok SES (Status Ekonomi Soial) A, B dan C.
Selain itu, detik.com juga memiliki jangkauan yang luas dan dapat diakses
kapanpun dan dimanapun selama 24 jam dengan gadget dan PC.
Profile Pemilik
Dialah
Budiono Darsono yang mencetuskan ide untuk membuat media berita online
Detik.com. Pria kelahiran Semarang, 1 Oktober 1961 yang akrab dipanggil Budi
ini sekarang menjabat sebagai Direktur Utama Detik.com sekaligus menjadi Dewan
Redaksi setelah Detik.com diakusisi oleh CT Corp pada tahun 2011. Ide awal
pendirian portal berita detik.com tidak lepas dari beberapa peristiwa yang
terjadu pada tahun 1998 yang dimana pada saat itu beberapa surat kabar
diberangus termasuk tabloid DeTik (tempat Budiono berkerja), majalah tempo dan
editor.
Berangkat
dari pengalamnnya sebagai wartawan di berbagai majalah, dia bersama 3 rekat
wartawan lainnya yaitu Yayan Sopyan, Abdul Raham, dan Didi Nugrahadi dengan
investasi awal 40 juta membuat situs berita online Detik.com yang dimana nama
Detik.com itu sendiri dipilih karena keinginannya untuk menyajikan berita
melalui internet dengan update secepatnya, beritanya pendek-pendek, sering dan
seketika, diberitakan saat itu juga tanpa menunggu lengkap.
Rate Card
C. Analisa
Media
Detik.com
dari segi berita memang tidak terlalu mendalam tapi lebih up to date
dibandingkan dengan situs berita online lainnya. Selain itu, informasi terbaru
juga diletakkan di paragraf pertama yang merupakan gaya penulisan junalistik
online yang memakai prinsip piramida terbalik.
Kemudian
bila dilihat dari segi tulisan, terkadang singkatan-singkatan yang dibuat tidak
dijelaskan pada awalnya terlebih dahulu. Sebaiknya, apabila ingin menyingkat
suatu kata harusnya di jelaskan dulu kepanjangannya pada paragraf pertama dan
selanjutnya baru tak apa kalau mau disingkat, hal ini bertujuan agar para
pembacanya mengerti apa arti kata singkatan tersebut.
Dari segi
judul, Detik.com memiliki ciri khas yang dimana judul berita tersebut dibuat dengan
sangat sederhana dan padat, serta tentunya tepat sasaran. Judul yang mereka
buat pun sangat mencerminkan isi beritanya dann penulisan beritanya pun mengikuti
EYD sesuai dengan aturan yang terdapat pada jurnalistik online.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar