Rabu, 21 Oktober 2015

TVONE (Media TV)


MEDIA PROFILE

TVONE

 A. Sejarah Berdiri

TVONE (sebelumnya bernama Lativi) adalah sebuah stasiun televisi swasta Indonesia. Stasiun televisi ini didirikan pada tanggal 9 Agustus 2002 oleh pengusaha Abdul Latief. Pada saat itu, konsep penyusunan acaranya adalah banyak menonjolkan masalah yang berbau klenik, erotisme, berita kriminalitas dan beberapa hiburan ringan lainnya. Sejak tahun 2006, sebagian sahamnya juga dimiliki oleh Grup Bakrie yang juga memiliki ANTV.

Pada 14 Februari 2008, Lativi secara resmi berganti nama menjadi TVOne, dengan komposisi 70 persen berita, sisanya gabungan program olahraga dan hiburan. Abdul Latief tidak lagi berada dalam kepimilikan saham TVOne. Komposisi kepemilikan saham TVOne terdiri dari PT. Visi Media Asia sebesar 49% , PT. Redal Semesta 31% , Good Response Ltd 10% , dan Promise Result Ltd 10%. Direktur Utama TVOne saat ini adalah Erick Thohir yang juga merupakan Direktur Utama Harian Republika.

Pada sejak hari Kamis, 14 Februari 2008 pukul 19.00 WIB merupakan saat bersejarah karena untuk pertama kalinya TVOne mengudara. Peresmian dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, TVOne menjadi stasiun tv pertama di Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk diresmikan dari Istana Presiden Republik Indonesia.

B. Data Teknis

Jangkauan dan Profile Penonton
Hingga saat ini, TVOne memiliki 26 stasiun pemancar dan akan ditambahkan lagi menjadi 37 stasiun pemancar di berbagai daerah dengan jumlah pemirsa 162 juta pemirsa. Namun, secara progresif TVOne bertujuan dapat menginspirasi masyarakat Indonesia yang berusia 15 tahun keatas agar berpikiran maju dan melakukan perbaikan diri sendiri serta masyarakat sekitar melalui program berita dan olahraga yang dimilikinya.

Profile Pemilik
TVOne adalah stasiun televisi di Indonesia yang bernaung di Visi Media Asia yang dimana jajaran pemiliknya yaitu Anindya Bakrie sebagai Direktur Utama, Rachmat Gobel sebagai Komisaris Utama, dan Erick Thohir sebagai Wakil Komisaris Utama sekaligus Direktur Utama TVOne.

Erick Thohir lahir pada tanggal 30 Mei 1970 di Jakarta. Asal keluarganya memang asli keluarga pengusaha. Akan tetapi keluarganya tidak menginginkan kalau ia mengelola perusahaan dari keluarganya. Teddy Thohir adalah nama ayahnya, ia juga mempunyai saudara perempuan dan laki-laki yang bernama Rika dan Boy Thohir. Ayah Erick adalah seorang pengusaha serta pemilik Grup Astra Internasional bersama dengan temannya yaitu William Soeryadjaya. Riwayat perjalanan Erick dalam menempuh pendidikan sarjananya, ia belajar di Glendale University, lalu melanjutkan Masternya di bidang Administrasi Bisnis yaitu di Universitas Nasional California, dan ia pun mendapatkan gelar masternya di tahun 1993.

Setelah ia kembali ke Indonesia, ia bersama dengan teman-temannya seperti R. Harry Zulnardy, Muhammad Lutfi, dan Wisnu Wardhana bersama-sama mendirikan sebuah perusahaan bernama Mahaka Group. Ia sangat tertarik dengan dunia bisnis media, di tahun 2001 perusahaannya kemudian membeli Republika yang pada saat itu sedang mengalami kebangkrutan. Pada tanggal 30 Juni 2008, ia kemudian menjadi seorang Presiden Direktur di perusahaan PT Mahaka Media, lalu menjabat Komisioner sejak bulan Juni 2010 sampai sekarang ini. Lalu, dia juga membeli sebuah media Harian Indonesia yang lalu diterbitkan ulang olehnya. Nama terbitan ulang tersebut adalah Sin Chew-Harian Indonesia. Editorial dan pengelolaannya dari Media Sin Chew Corporation Berhad yang berbasis Kuala Lumpur, Negara Malaysia.

Dalam perjalanan hidupnya, ia juga menjabat sebagai seorang Ketua di Komite Konten dan Industri Aplikasi dibagian Kamar Dagang Industri (KADIN). Sementara bisnis dibagian media surat kabar, Mahaka juga memiliki Republika dan media Sin Chew Indonesia. Sedangkan di media Stasiun TV, Mahaka memiliki JakTV, sebuah stasiun radio bernama GEN 98.7 FM, stasiun radio Prambors FM, stasiun radio FeMale Radio dan stasiun radio Delta FM. Selain itu, Mahaka juga memiliki sebuah usaha di bidang jual beli tiket, periklanan dan desain dibagian situs web. Erick juga sebagai pendiri dari sebuah organisasi amal yang bernama “Darma Bakti Mahaka Foundation” dan “Dompet Dhuafa Republika” serta menjadi seorang Presiden dari Direktur di VIVA Grup serta Beyond Media.

Lalu di tahun 2013, ia membuat trobosan baru dengan membeli saham sebesar 70% dari sebuah klub sepak bola asal Italia yang bernama Inter Milan dari pemilik sebelumnya yaitu Massimo Morrati dengan jumlah harganya sebesar 350 juta euro yang setara dengan Rp 5.3 trilliun. Lewat transaksi tersebut, ia menjadi pemilik klub sepak bola besar di Negara Eropa. Kepemilikannya atas Milan, menambah daftar nama Erick menjadi salah satu nama dalam daftar pengusaha di Negara berkembang dan berhasil memecah rekor serta mengakuisisi klub sepak bola yang popular di dunia. Hari jumat, pada tanggal 15 November 2013, nama Erick Thohir secara resmi menjabat sebagai seorang presiden di sebuah klub Inter Milan yang baru.

Rate Card


C. Analisa Media

Belakangan ini TVOne memang sering mendapat kritikan dari beberapa masyarakat Indonesia entah itu mengenai berita yang tidak benar alias fitnah, beritanya terlalu pro terhadap pemilik modal dan juga berita pada saat pemilu presiden kemarin pun TVOne kembali dikaitkan dengan berita yang terlalu melebih-lebihkan salah satu calon presiden. Persaingan yang terjadi pada saat pemilu dengan stasiun tv lain yaitu Metro TV yang juga mendukung salah satu calon presiden dengan kampanye satu sisi yang membuat masyarakat Indonesia terbagi mejadi 2 kelompok pemirsa, pendukung Capres No. 1 yang terpaku pada TVOne dan pendukung Capres No. 2 yang juga hanya anteng duduk di depan televisi menyaksikan Metro TV.

Kesimpulannya, TVOne menjadi salah satu stasiun tv di Indonesia yang masih memiliki ciri khas dengan keberpihakannya terhadap pemilik modal. Konglomerasi media yang terjadi sampai saat ini membuat stasiun tv lainnya pun juga tidak kalah heboh mengekspose dan mendukung pemilik modalnya dalam hal apapun termasuk politik. Ciri khas ini lah yang membuat masyarakat Indonesia menjadi pilih kasih pada saat menonton stasiun tv.

Semoga kedepannya, TVOne dan stasiun televisi di Indonesia bisa menjadi lebih netral dalam membuat berita maupun program acara, berita-berita yang disampaikan lebih akurat, tidak ada lagi keberpihakan pemilik modal, dan isi pesan yang terkandung di dalamnya pun sampai kepada pemirsa yang telah setia menonton TVOne.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar