KOMPAS
A. Sejarah Berdiri
Rate Card Iklan
Dibawah ini akan adalah rate card iklan dari surat kabar harian KOMPAS :
A. Sejarah Berdiri
Ide awal penerbitan
harian ini datang dari Jenderal Ahmad Yani, yang mengutarakan keinginannya
kepada Frans Seda
untuk menerbitkan surat kabar yang berimbang, kredibel, dan independen. Frans
kemudian mengemukakan keinginan itu kepada dua teman baiknya, P.K. Ojong
(1920-1980) dan Jakob Oetama yang pada waktu itu sudah
mengelola majalah Intisari yang terbit tahun 1963. Ojong langsung menyetujui ide
itu dan menjadikan Jakob Oetama sebagai editor in-chief pertamanya.
Awalnya harian ini diterbitkan
dengan nama Bentara Rakyat.Salah satu alasannya, kata Frans Seda,
nama Bentara sesuai dengan selera orang Flores.
Majalah Bentara, katanya, juga sangat populer di sana. Atas usul Presiden Sukarno,
namanya diubah menjadi Kompas, pemberi arah dan jalan dalam mengarungi lautan
dan hutan rimba.
Setelah mengumpulkan
tanda bukti 3000 calon pelanggan sebagai syarat izin penerbitan, akhirnya
Kompas terbit pertama kali pada tanggal 28 Juni 1965. Pada mulanya kantor redaksi
Kompas masih menumpang di rumah Jakob Oetama,
kemudian berpindah menumpang di kantor redaksi Majalah Intisari. Pada terbitan
perdananya, Kompas hanya terbit dengan empat halaman dengan iklan yang hanya
berjumlah enam buah. Selanjutnya, pada masa-masa awal berdirinya (1965) Koran
Kompas terbit sebagai surat kabar mingguan dengan 8 halaman, lalu terbit 4 kali
seminggu, dan hanya dalam kurun waktu 2 tahun telah berkembang menjadi surat
kabar harian nasional dengan oplah mencapai 30.650 eksemplar.
Seiring dengan
pertumbuhannya, seperti kebanyakan surat kabar yang lain, harian Kompas saat
ini dibagi menjadi tiga bagian (section), yaitu bagian depan yang memuat
berita nasional dan internasional, bagian berita bisnis dan keuangan, bagian
berita olahraga dan iklan baris yang disebut dengan klasika. Harian Kompas
diterbitkan oleh PT Kompas Media Nusantara.
B. Data
Teknis
Jangkauan dan Profile Pembaca
Kompas merupakan bacaan keluarga, dibaca
oleh anak-anak, remaja, hingga dewasa, dengan jumlah pembaca laki-laki dan
perempuan seimbang. Sehingga jumlah pembaca Kompas setiap harinya mencapai
lebih dari 1.700.000. Survey terakhir menunjukkan bahwa sebagian besar pembaca
KOMPAS berasal dari kelas menengah ke atas, tercermin dari kondisi keuangan dan
latar belakang pendidikan mereka. Bahkan sebanyak 60% lebih pembaca KOMPAS
adalah mereka yang telah menempuh pendidikan tinggi di universitas.
Profil pembaca KOMPAS jelas yakni segmen
menengah ke atas (SES AB 54%), pendidikan tinggi 61% (diploma ke atas), usia
produktif 64% (20-40 tahun). Segmen menengah ke atas, berpendidikan tinggi, dan
berada pada usia produktif adalah profil pembaca Kompas. Kompas adalah barometer
mereka untuk mencari produk-produk terbaik untuk ditukar dengan uang mereka.
Data demografi tersebut memperlihatkan
bahwa KOMPAS telah menjadi pedoman dan sumber informasi bagi mereka yang
identik sebagai agen pembaharuan yang berperan dalam proses demokrasi di
Indonesia.
Profile Pemilik
Jakob
Oetama. Beliau lahir di Borobudur, Magelang, 27 September 1931, dia
merupakan wartawan dan salah satu pendiri surat kabar Kompas. Jakob
adalah putra seorang pensiunan guru di Sleman, Yogyakarta. Setelah lulus SMA (Seminari)
di Yogyakarta, ia mengajar di SMP Mardiyuwana (Cipanas, Jawa Barat) dan SMP Van
Lith Jakarta. Tahun 1955, ia menjadi redaktur mingguan Penabur di Jakarta.
Jakob kemudian melanjutkan studinya di Perguruan Tinggi Publisistik Jakarta dan
Fakultas Sosial Politik UGM Yogyakarta. Karir jurnalistik Jakob dimulai ketika
menjadi redaktur Mingguan Penabur tahun 1956. Pada April 1961, Ojong mengajak
Jakob membuat majalah baru bernama Intisari, isinya sari pati perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dunia. Majalah bulanan Intisari terbit pertama kali
Agustus 1963. Selanjutnya kisah sukses intisari dilanjutkan dengan mendirikan
sebuah Koran harian yang di beri nama KOMPAS. Hal ini terjadi pada tahun 1965, dimana
pada masa itu Indonesia sedang di sibukan oleh ancaman pemberontakan PKI.
Dari perkembangan
kompas inilah, kemudian berdirilah kelompok usaha KOMPAS GRAMEDIA. Framedia
adalah nama yang di gunakan untuk member label pada usaha toko buku.hingga kini
kelompok kompas gramedia dibawah kendali Jacob oetama sudah melebarkan sayapnya
di bebagai bidang usaha termasuk diantaranya mengelola bisnis hotel serta
sempat berkiprah didunia jurnalistik pertelevisian.
Dibawah
kepemimpinan Jacob oetama telah terjadi metamorfosis pers dari pers yang
sektarian menjadi media massa yang merefleksikan inclusive democracy.
Pengalaman kerja di bidang jurnalisme dimulai dari editor majalah Penabur,
Ketua Editor majalah bulanan Intisari, Ketua Editor harian Kompas, Pemimpin
Umum/Redaksi Kompas, dan Presiden Direktur Kelompok Kompas-Gramedia. Sejumlah
karya tulis Jacob Oetama, antara lain, Kedudukan dan Fungsi Pers dalam Sistem
Demokrasi Terpimpin, yang merupakan skripsi di Fisipol UGM tahun 1962, Dunia Usaha
dan Etika Bisnis (Penerbit Buku Kompas, 2001), serta Berpikir Ulang tentang
Keindonesiaan (Penerbit Buku Kompas, 2002). Jacob juga berkiprah dalam berbagai
organisasi dalam maupun luar negeri. Beberapa diantaranya pernah menjadi
Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Anggota DPR Utusan
Golongan Pers, Pendiri dan Anggota Dewan Kantor Berita Nasional Indonesia,
Anggota Dewan Penasihat PWI, Anggota Dewan Federation Internationale Des
Editeurs De Journaux (FIEJ), Anggota Asosiasi International Alumni Pusat Timur
Barat Honolulu, Hawai.
Jakob Oetama adalah
penerima doktor honoris causa ke- 18-yang dianugerahkan UGM setelah sebelumnya
gelar yang sama dianugerahkan UGM kepada Kepala Negara Brunei Darussalam Sultan
Hassanal Bolkiah. Promotor Prof Dr Moeljarto Tjokrowinoto dalam penilaiannya
menyatakan, jasa dan karya Jakob Oetama dalam bidang jurnalisme pada hakikatnya
merefleksikan jasa dan karyanya yang luar biasa dalam bidang kemasyarakatan dan
kebudayaan. Ia juga telah memberikan pengaruh tertentu kepada kehidupan pers di
Indonesia. Dalam pertimbangannya, UGM menilai Jacob Oetama sejak tahun 1965
berhasil mengembangkan wawasan dan karya jurnalisme bernuansa sejuk, yaitu
"kultur jurnalisme yang khas", wawasan jurnalistik yang berlandaskan
filsafat politik tertentu. Kultur jurnalisme itu telah menjadi referensi bagi
kehidupan jurnalisme di Indonesia.
Dibawah ini akan adalah rate card iklan dari surat kabar harian KOMPAS :
KOMPAS REGULER | |||
Jenis | Ukuran | Harga | Keterangan |
Display | BW, Min. 40 mmk | Rp 140.000, -/ mmk | |
FC, Min. 810 mmk | Rp 188.000, -/ mmk | ||
FC, Hal 3 ( KK) min 1.890 mmk | Rp 235.000, -/ mmk | ||
FC, Hal 5 ( KK) min 1.890 mmk | Rp 231.500, -/ mmk | Senin-Jumat | |
FC, Hal 5 ( KK) min 1.890 mmk | Rp 215.000, -/ mmk | Sabtu-Minggu | |
Banner Halaman 1 ( per insersi) | FC, 7 x 50 mmk | Rp 248.000.000,- | Senin-Jumat |
FC, 7 x 70 mmk | Rp 308.500.000,- | Senin-Jumat | |
FC, 7 x 100 mmk | Rp 399.000.000,- | Senin-Jumat | |
HALAMAN 17 | 7 x 100 mmk | Rp 250.000.000,- | |
Advertorial dan korporatorial ( per mmk) | BW, Min. 810 mmk | Rp 135.000, -/ mmk | |
FC, Min. 810 mmk | Rp 181.000, -/ mmk | ||
Liputan Khusus/Inspiratorial | |||
- Halaman Utama | FC, 7 x 150 mmk | Rp 182.000,-/mmk | |
- Display | BW, Min. 810 mmk | Rp 120.000,-/mmk | |
FC, Min. 810 mmk | Rp 164.000,-/mmk | ||
- Advertorial | BW, Min. 810 mmk | Rp 123.000,-/mmk | |
FC, Min. 810 mmk | Rp 167.000,-/mmk | ||
Prospektus/ RUPS/ Laporan Keuangan/ IPO ( per mmk) | BW, Min. 40 mmk | Rp 65.000, -/ mmk | |
FC, Min. 810 mmk | Rp 95.000, -/ mmk | ||
Seremonia (per kavling)** | BW, 2 kol (90mm) x 100mm | Rp 19.000.000,-/kavling | |
FC, 2 kol (90mm) x 100mm | Rp 23.500.000,-/kavling | ||
Sponsor | |||
- Navigasi (per insersi), SESI 1 | 80 mm x 20 mm, BW | Rp 34.500.000,-/insersi | |
80 mm x 20 mm, FC | Rp 82.500.000,-/insersi | ||
- Navigasi (per insersi), SESI 2 | 80 mm x 20 mm, FC | Rp 20.000.000,-/insersi | |
80 mm x 100 mm, FC | Rp 50.000.000,-/insersi | ||
- Sponsor artikel Minggu | BW, 90mm X 20mm | Rp 11.000.000,-/insersi | |
FC, 90mm X 20mm | Rp 17.500.000,-/insersi | ||
Halaman Olahraga | FC, 5 kolom X 15 mm | Rp 30.000.000,-/insersi | |
FC, 5 kolom X 20mm | Rp 37.000.000,-/insersi | ||
KUPING SESI 2 | |||
- Sponsor Index Saham | 5 x 20 mmk | Rp 29.500.000,- | |
- Sponsor Kilat Kawat Int'l | 80 x 100 mmk | Rp 38.500.000,- |
KOMPAS KLASIKA | |||
Jenis | Ukuran | Harga | Keterangan |
IKLAN KOLOM | Klasika BW, min. 40 mmk | ||
- Nusantara | Rp 65.000, -/ mmk | ||
- Batavia | Rp 55.500, -/ mmk | ||
IKLAN DISPLAY | Klasika BW, min. 40 mmk | ||
- Nusantara | Rp 76.000, -/ mmk | ||
- Batavia | Rp 64.500, -/ mmk | ||
Klasika FC, min. 1.080 mmk | |||
- Nusantara | Rp 117.000, -/ mmk | ||
- Batavia | Rp 97.000, -/ mmk | ||
Iklan Pulau/Island Ad | BW,Min. 450mmk, Maks. 2.430mmk | ||
- Nusantara | Rp 101.500,-/mmk | ||
- Batavia | Rp 89.500,-/mmk | ||
FC, Min. 1.080mmk, Maks. 2.430mmk | |||
- Nusantara | Rp 108.000,-/mmk | ||
- Batavia | Rp 96.000,-/mmk | ||
Karir ( terbit Nusantara) | BW, min. 50 mmk | Rp 71.500, -/ mmk | min 1 x 50 mmk = 3,3 x 5 cm |
FC, min. 1.080 mmk | Rp 109.000, -/ mmk | ||
Duka Cita & Ucapan Terima Kasih* | BW, < 300mmk | ||
- Nusantara | Rp 50.000,-/mmk | ||
- Batavia | Rp 42.500,-/mmk | ||
BW, > 300mmk | |||
- Nusantara | Rp 59.000,-/mmk | ||
- Batavia | Rp 51.500,-/mmk | ||
FC, min. 300mmk | |||
- Nusantara | Rp 95.000,-/mmk | ||
- Batavia | Rp 82.000,-/mmk | ||
Iklan kolom | - Nusantara | Rp 73.000, -/ mmk | tinggi min. 20mm, maks. 150mm |
- Batavia | Rp 62.000, -/ mmk | ||
Iklan Baris | - Nusantara | Rp 58.000,-/baris | min. 3 baris, maks. 12 baris |
- Batavia | Rp 47.500,-/baris | ||
- Baris Teks Warna, Cyan | - Nusantara | Rp 73.000,-/baris | min. 3 baris, maks. 12 baris |
- Batavia | Rp 64.500,-/baris | ||
- Baris Background** | - Nusantara | Rp 83.000,-/baris | min. 3 baris, maks. 12 baris |
- Batavia | Rp 75.000,-/baris | ||
- Kop by Request***,BW | - Nusantara | Rp 61.000,-/baris | min. 22 baris, maks. 50 baris |
- Batavia | Rp 53.000,-/baris | ||
- Sponsor KOP | - Nusantara | Rp 800.000,-/baris | 1 x 15mmk |
- Batavia | Rp 700.000,-/baris | ||
- Logo (Iklan baris dengan logo 10 baris),BW | - Nusantara | Rp 790.000,-/baris | Logo: 15mm x 20mm |
- Batavia | Rp 695.000,-/baris | ||
- Picture (Iklan baris bergambar)**** BW | - Nusantara | Rp 1.000.000,-/baris | picture: 1 x 25mmk + 3 baris, - Teks BW |
- Batavia | Rp 900.000,-/baris | ||
- Nusantara | Rp 62.000,-/baris | @Biaya Tambahan | |
- Batavia | Rp 53.500,-/baris | ||
Teks cyan | - Nusantara | Rp 1.175.000,-/baris | |
- Batavia | Rp 1.020.000,-/baris | ||
- Nusantara | Rp 73.500,-/baris | @Biaya Tambahan | |
- Batavia | Rp 65.000,-/baris | ||
- Drop Cap, BW, teks | - Nusantara | Rp 61.000,-/baris | min. 3 baris, maks. 12 baris |
- Batavia | Rp 52.500,-/baris | ||
- Drop Cap, Cyan, teks | - Nusantara | Rp 77.000,-/baris | |
- Batavia | Rp 69.000,-/baris | ||
- Baris Berjudul, BW, teks | - Nusantara | Rp 61.000,-/baris | min. 3 baris, maks. 12 baris |
- Batavia | Rp 51.000,-/baris | ||
- Baris Berjudul, Cyan, teks | - Nusantara | Rp 81.500,-/baris | |
- Batavia | Rp 74.000,-/baris |
Keterangan Iklan Reguler :Ukuran Lebar Kolom Kompas, Halaman Reguler :
1 kolom: 43mm, 2kolom: 90mm, 3kolom: 137mm, 4kolom: 184mm, 5kolom: 231mm, 6kolom: 278mm, 7kolom: 325mm
* ) Display FC Halaman 3 atau 5 ( per mmk) Sudah termasuk 1 kali pemuatan di Harian KONTAN.
Penempatan halaman
disesuaikan dengan ketersediaan halaman di Harian KONTAN. Maksimal 1 minggu dari pemuatan di KOMPAS.
* * ) 1 kavling = 2kol ( 90mm) x 100mm, maksimum 2 kavling terbit Selasa & Minggu.
1 kolom: 43mm, 2kolom: 90mm, 3kolom: 137mm, 4kolom: 184mm, 5kolom: 231mm, 6kolom: 278mm, 7kolom: 325mm
* ) Display FC Halaman 3 atau 5 ( per mmk) Sudah termasuk 1 kali pemuatan di Harian KONTAN.
Penempatan halaman
disesuaikan dengan ketersediaan halaman di Harian KONTAN. Maksimal 1 minggu dari pemuatan di KOMPAS.
* * ) 1 kavling = 2kol ( 90mm) x 100mm, maksimum 2 kavling terbit Selasa & Minggu.
Keterangan Iklan Klasika :
Ukuran Lebar Kolom Kompas, Halaman Klasika :
1 kolom: 33mm, 2kolom: 69,5mm, 3kolom: 106mm, 4kolom: 14,25mm, 5kolom: 179mm, 6kolom: 215,5mm, 7kolom: 252mm, 8kolom: 288,5mm, 9kolom: 325mm.
*) Iklan Duka Cita yang materinya melewati waktu penanganan seksi Klasika, selama tempat masih tersedia dapat ditempatkan pada halaman reguler dengan ukuran dan tarif reguler.
Tarif berlaku hanya untuk pengiklan individu. Untuk pengiklan perusahaan dan materi In Memoriam diberlakukan tarif display umum. **) Warna background disesuaikan dengan kategori iklan.
***) Terdiri dari Sponsor KOP dan Iklan Baris.
****) Penambahan Baris maks. 2 baris.
1 kolom: 33mm, 2kolom: 69,5mm, 3kolom: 106mm, 4kolom: 14,25mm, 5kolom: 179mm, 6kolom: 215,5mm, 7kolom: 252mm, 8kolom: 288,5mm, 9kolom: 325mm.
*) Iklan Duka Cita yang materinya melewati waktu penanganan seksi Klasika, selama tempat masih tersedia dapat ditempatkan pada halaman reguler dengan ukuran dan tarif reguler.
Tarif berlaku hanya untuk pengiklan individu. Untuk pengiklan perusahaan dan materi In Memoriam diberlakukan tarif display umum. **) Warna background disesuaikan dengan kategori iklan.
***) Terdiri dari Sponsor KOP dan Iklan Baris.
****) Penambahan Baris maks. 2 baris.
C. Analisa Media
KOMPAS
adalah salah satu surat kabar yang paling sering saya baca setiap hari. Konten
nya pun segar dan selalu update, selain itu kompas juga tidak hanya menyajikan
berita dari dalam negeri tapi berita-berita dari negara tetangga sampai internasional
pun disajikan dalam bahasa yang mudah di baca dan diingat serta kualitas foto
yang juga bagus membuat saya atau pembaca setia kompas lainnya pun merasa
terpuaskan akan kebutuhan informasi sehari-hari.
Kemudian, sisi lain yang membuat
saya tertarik adalah karena di kompas itu terdapat berita-berita tentang
kebudayaan dan kuliner-kuliner Indonesia yang
biasanya di ulas pada edisi Sabtu-Minggu. Ada juga kontes foto keindahan
alam Indonesia yang juga menurut saya menjadi nilai plus kompas. Bahkan, pada
beberapa halaman di belakang juga terdapat komik-komik yang membawa pesan entah
itu membahas tentang politik di Indonesia ataupun isu-isu lainnya yang sedang
hangat di perbincangkan.
Untuk kedepannya, saya berharap
surat kabar harian kompas bisa terus maju dengan menyajikan informasi-informasi
terupdate dan mengulasnya dengan akurat. Selain itu, saya juga berharap konten-konten
seperti kebudayaan dan keindahan alam Indonesia, profile sosok inspiratif,
komik-komik berisi pesan moral, dan juga kontes-kontes yang menguji kekreatifan
anak bangsa dapat terus di pertahankan atau bahkan bisa lebih berkembang lagi
kedepannya. Saya juga berharap kalau keberadaan kompas online pun tidak membuat
surat kabar harian kompas menurun karena masih banyak pekerja PR maupun
mahasiswa yang membutuhkan artikel-artikel yang di cetak di surat kabar sebagai
bahan presentasi, tugas, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar